Kamis, 30 Desember 2010

JK Rowling

Diposting oleh Ulya Hanifah Henrika di 15.00 0 komentar

Pasti sudah tidak asing lagi kan dengan nama JK Rowling? Yeah, JK Rowling adalah pengarang dari kisah Harry Potter yang mewabah di pelosok dunia.
Tapi JK Rowling tidak langsung mendapatkan kesuksesannya, banyak hal yang harus dilewati untuk mencapai puncak karirnya, Bagaimanakah kisah hidup JK Rowling?
silahkan membaca....






Joanne Kathleen Rowling atau yang dikenal dengan J.K Rowling dilahirkan di Chipping Sodbury, Gloucestershine, England pada tanggal 31 Juli 1965. Rowling mulai menulis cerita sejak berusia 5 tahun. Karya pertamanya berjudul Rabbit.
Bersama orang tua dan adiknya, Rowling pindah rumah ke daerah Winterbourne. Ditempat itu ia mempunyai tetangga yang bernama Potter. Saat Rowling berusia 9 tahun, ia dan keluarganya pindah lagi ke Tutshill. Di Tutshill, Rowling mulai bersekolah di sebuah sekolah dasar dan berlanjut ke Wyedean Comprehensive. Setelah lulus Rowling melanjutkan ke Exeter University. Di Exeter ini Rowling belajar bahasa perancis. Pada tahun 1990 Rowling lulus dari Exeter University. Saat berumur 26 tahun ia pindah ke Portugal menjadi guru bahasa Inggris.
Rowling menikah dengan Jorge Arantes seorang wartawan yang berasal dari Portugis. Pada tahun 1993 anaknya yang bernama Jessica lahir. Namun tidak lama setelah anaknya lahir, Rowling bercerai dengan suaminya dan pindah ke Edinburg. Dalam perjalanannya dari Manchester ke London dengan Kereta api pada tahun 1990, Rowling mendapat ide cerita Harry Potter.
Pada tahun 1997 Harry Potter and The Philosopher’s Stone sukses besar di Inggris. Edisi pertamanya di Amerika pada tahun 1998 diterbitkan oleh Arthur A. Levine Book yang kemudian berganti judul menjadi Harry Potter and The Sorcerer’s Stone. Harry Potter menjadi buku yang paling banyak dicetak di Amerika. Buku yang bercerita tentang kehidupan Harry Potter sebagai seorang penyihir cilik serta kehidupan di sekolah sihir Hogwarts ini jumlah cetakannya mencapai 80 juta buku dan menjadi topik utama di surat kabar Amerika, seperti The New York Times, USA Today dan Wall Street Journal. Pada tahun 1997 Harry Potter and The Philosopher’s Stone mendapatkan penghargaan The British Book Awards sebagai Children Book of The Year dan The Smarties Prize.
Kesuksesan buku pertamanya membuat Rowling bersemangat untuk melanjutkan seri ke-2 dari Harry Potter. Pada bulan Juli 1998 Harry Potter and The Chamber of Secret terbit di Inggris dan di bulan Juni 1999 terbit di Amerika. Buku ke-2 juga sukses dipasaran yang kemudian berlanjut seri ke-3 yang berjudul Harry Potter and The Prisoner of Azkaban yang terbit pada bulan Juli dan September 1999 di Inggris dan Amerika. Pada musim panas tahun 2000 sekitar $480 juta dalam 3 tahun diraih Rowling dengan jumlah 35 juta copy buku yang dicetak dalam 35 bahasa. Ketiga seri Harry Potter berhasil melambungkan nama J.K Rowling di Inggris dan Amerika sekaligus menjadikan ke-3 buku tersebut menjadi best seller.
Seri ke-4 Harry Potter terbit pada bulan Juli 2000 dengan judul Harry Potter and The Goblet of Fire. Cetakan pertama berjumlah 5,3 juta copy terjual 1,8 juta. Berikutnya terbit seri ke-5 yang berjudul Harry Potter and The Order of The Phoenix pada bulan Juni 2003 dan seri ke-6 yang berjudul Harry Potter and The Half Blood Prince berjual 6,9 juta copy di Amerika dalam 24 jam saat penjualan hari pertamanya.
Sebelum terbit pada bulan Juli 2007 seri ke-7 dan merupakan seri terakhir dari Harry Potter yang berjudul Harry Potter and The Deathly Hallow telah banyak dipesan penggemarnya melalui toko buku Barnes & Nobles and Border’s serta melalui website amazon.com. Rowling saat ini menjadi wanita terkaya ke-13 di Inggris.
Film pertama Harry Potter and The Sorcerer’s Stone disutradarai oleh Chris Columbus pada bulan November 2001 berhasil meraup keuntungan $93,5 juta dan menjadi rekor box office mengalahkan film sebelumnya, yaitu The Lost World: Jurassic Park pada tahun 1999 yang mendapat keuntungan $20 juta. Film ke-2 dan 3 dirilis pada bulan November 2002 dan Juni 2004 juga berhasil memecahkan rekor box office. Harry Potter and The Goblet of Fire yang disurtadarai Mike Newell rilis pada tahun 2005. film ke-5 yang berjudul Harry Potter and The Order of The Phoenix rilis bulan Juli 2007 yang menempatkan Michael Goldenberg sebagai penulis skenario menggantikan Steve Kloves yang telah menulis skenario untuk ke-4 film seri sebelumnya.
Pada tanggal 26 Desember 2001 J.K Rowling menikah lagi dengan seorang dokter anasthetis yang bernama Dr. Neil Murray dan tinggal di Scotland. Pada tahun 2003 anak ke-2 Rowling lahir dan diberi nama David. Pada tahun 2005 lahir anak ke-3 yang bernama Mackenzie.



Nama Lengkap : Joanne Kathleen Rowling

Lahir : Chipping Sodbury, 31 Juli 1965

Profesi : Penulis Novel Harry Potter

Suami : Dr. Neil Murray (suami kedua)

Anak :

* Jessica (dari suami pertama)
* David Gordon Rowling Murray
* Mackenzie Jean Rowling Murray

Pendidikan Terakhir : Lulusan Universitas Exeter

Karir :

* Staf Pengajar Bahasa Inggris di Portugal (1990)
* Penulis Novel Harry Potter Seri Ke 1-6 (Harry Potter dan Batu Bertuah, Harry Potter dan Kamar Rahasia, Harry Potter dan Tawanan Azkaban, Harry Potter dan Piala Api, Harry Potter dan Orde Phoenix, serta Harry Potter dan Pangeran Berdarah-Campuran)

Mitos Vampir

Diposting oleh Ulya Hanifah Henrika di 14.09 0 komentar





Kata vampire dalam bahasa inggris pertama kali muncul pada tahun 1734 dalam sebuah cerita berjudul Travels of Three English Gentlemen yang diterbitkan dalam Harleian Miscellany pada tahun 1745.Setelah Austria menguasai daerah utara Serbia dan Oltenia pada 1718, pejabat setempat menyadari adanya masyarakat lokal yang melakukan praktik penggalian jenazah dan "pembunuhan vampir". Laporan ini kemudian disebarkan ke masarakat luas.
Istilah bahasa Inggris, vampire, berasal dari bahasa Jerman vampir (kemungkinan melalui bahasa Perancis: vampyre). Bahasa Jerman sendiri mengambilnya pada awal abad ke-18 dari bahasa Serbia, вампир/vampir.Istilah tersebut masuk ke bahasa Jerman pada masa ketika Serbia masuk dalam Kekaisaran Austria, pada saat itu diceritakan adanya seorang vampir bernama Arnold Paole.
Bentuk Serbia tersebut memiliki kesamaan dengan bahasa Slavia lainnya: вампир (vampir, Bahasa Bulgaria), upir /upirina (Bahasa Kroasia), upír (Bahasa Ceko dan Bahasa Slovakia), wąpierz (bahasa Polandia), упир (upyr, bahasa Ukraina), упырь (upyr, bahasa Rusia), упыр (upyr, bahasa Belarusia). Asal katanya sendiri belumlah jelas. Pendapat yang populer adalah bahwa itu berasal dari bahasa Proto-Slavia, *ǫpyrь dan *ǫpirь.Teori lainnya yang adalah bahwa bahasa Slavia menyerapnya dari bahasa Turki.
Penggunaan pertama bentuk Rusia kuno, Упирь (Upir), terdapat dalam dokumen yang bertahun 6555 (1047 M). Itu merupakan tanda penerbit dalam sebuah manuskrip dari Kitab Mazmur yang ditulis oleh seorang pendeta yang menyalinnya dari Aksara Glagolitik ke aksara Sirilik untuk pangeran Novgorod, Volodymyr Yaroslavovych. Sang pendeta menuliskan namanya "Upir' Likhyi " (Оупирь Лихыи), yang bermakna "Vampir jahat" atau "Vampir busuk".Nama yang aneh ini disebut sebagai contoh paganisme dan penggunaan nama julukan sebagai nama pribadi.
Penggunaan awal lainnya dari kata tersebut terdapat dalam risalah anti-pagan berjudul "Firman Santo Grigoriy", bertahun antara abad ke-11 sampai 13 M. Pada saat itu dilaporkan adanya pemujaan pagan terhadap upyri.





vampir adalah tokoh dalam mitologi  dan legenda  yang hidup dengan memakan intisari kehidupan (biasanya dalam bentuk darah) dari makhluk hidup lain. Meskipun kepercayaan terhadap setan penghisap darah terdapat dalam berbagai budaya dan telah ada sejak zaman kuno, istilah vampir sendiri baru populer pada awal abad ke-18 setelah masuknya legenda vampir ke Eropa Barat dari daerah Balkan dan Eropa Timur, Di daerah-daerah tersebut juga terdapat legenda mengenai makhluk-makhluk seperti vampir, msialnya vrykolakas  di Yunani  dan strigoi di Romania yang juga ikut meningkatkan kepercayaan vampir di Eropa.

Vampir dalam legenda Balkan dan Eropa Timur memiliki penampilan yang beragam (mulai dari makhluk mirip manusia sampai mayat hidup) sedangkan di Eropa Barat, vampir digambarkan sebagai makhluk yang berpenampilan rapi dan mewah. Adalah cerita The Vampyre (1819) karangan John Polidori yang membentuk citra tersebut. Karya tersebut dianggap sebagai karya tentang vampir yang paling berpengaruh di awal abad ke19 dan telah mengilhami karya-karya selanjutnya seperti Varney the Vampire dan bahkan Dracula.

Novel Dracula (1897) karya Bram Stoker dikenang sebagai karya klasik yang menjadi dasar bagi cerita vampir di masa modern. Novel Dracula mengambil unsur dari legenda manusia serigala dan setan sejenisnya, dan menggabungkannya dengan konsep keabadiaan serta sistem masyarakat masa Victoria. Suksesnya buku ini memicu munculnyaa genre vampir yang masih tetap populer hingga saat ini melalui buku, film, permainan video, dan acara televisi. Vampir juga telah menajdi figur dominan dalam genre horor.

Vampir umumnya diceritakan keluar dari makamnya pada malam hari. Ia menyamar sebagai kelelawar untuk menghisap darah orang-orang yang sedang tidur. Korbannya akan menjadi vampir juga. Menurut beberapa mitos, vampir tidak tampak di cermin karena mereka tidak memiliki jiwa. Dongeng modern mengatakan bahwa vampir bisa menjelma menjadi kelelawar, serigala, bahkan gumpalan gas. Mereka mempunyai taring yang panjang untuk menggigit darah manusia. Mereka harus menjauhkan diri dari sinar matahari.

 
Perubahan menjadi vampir

Proses menjadi vampir berbeda-beda dalam beberapa kepercayaan. Di Slavia dan Cina, mayat yang dilangkahi oleh kucing atau anjing akan menjadi mayat hidup. Dalam kepercayaan Rusia, vampir adalah penyihir atau manusia yang semasa hidupnya menentang Gereja.

Ritual budaya kadang dilakukan untuk mencegah orang yang baru saja meninggal berubah menjadi mayat hidup, misalnya mengubur mayat secara terbalik atau menaruh benda-benda duniawi seperti arit atau sabit di dekat makam dengan maksud agar setan yang mendatangi mayat merasa senang atau supaya roh sang mayat merasa tentram sehingga tidak akan bangkit dari peti mati. Cara ini mirip dengan praktik penguburan orang Yunani kuno yang mengharuskan untuk menaruh sekeping obolus di mulut mayat supaya roh mayat tersebut bisa melewati sungai Styx. Tradisi ini terus berkembang menjadi kepercayaan Yunani tentang vrykolakas, yang mana sebuah salib dan tembikar bertuliskan "Yesus Kristus berkuasa" ditarus bersama mayat untuk mencegah mayat tersebut berubah menjadi vampir. Cara lainnya yang dipraktikkan di Eropa meliputi pemotongan tendon di lutut atau penaburan biji opium atau pasir di tanah pemakaman; Ini bertujuan agar sang vampir menghabiskan sepanjang malam dengan menghitung biji-bijian tersebut,. Dalam suatu cerita tradisional Cina, jika ada vampir yang melihat sekarung beras, maka vampir tersebut akan menghitung tiap butirnya; Mitos ini juga muncul di anak benua India dan dalam cerita masyarakat Amerika Selatan tentang penyihir dan roh jahat.
 Mengenali vampir

Banyak ritual dilakukan dilakukan untuk mengidentifikasi seorang vampir. Salah satu cara mencari kuburan vampir adalah dengan menggunakan anak perawan yang menunggangi kuda perawan dan berjalan di pemakaman. Menurut kepercayaan, kuda tersebut akan menolak melewati makam vampir. Umumnya yang dipakai adalah kuda hitam meskipun di Albania yang digunakan adalah kuda putih. Selain itu, lubang di atas makam dipercaya sebagai tanda vampir.

Mayat yang dicurigai sebagai vampir biasanya digambarkan memiliki penampilan yang lebih bagus dari yang seharusnya dan tidak menampakkan tanda-tanda pembusukkan. Dalam beberapa kasus, ketika kuburan seorang vampir dibuka, mayat tersebut berlumuran darah korban di wajahnya. Bukti bahwa seorang vampir aktif di suatu daerah ditandai dengan dengan kematian ternak, domba, sanak keluarga atau tetangga. Vampir dalam cerita rakyat juga terkadang melempar batu ke atap rumah, memindahkan barang-barang, dan memberi mimpi buruk dalam tidur seseorang.


Benda-benda tertentu bisa digunakan untuk melawan vampir.
Bawang putih, dan air suci sangat umum dalam cerita vampir. Setiap daerah memiliki benda pengusir vampir tersendiri. Di Eropa, biji sesawi yang ditaburkan di atap rumah dipercaya dapat menjauhkan dari vampir. Benda suci lainnya adalah salib, rosario, dan air suci. Vampir dikatakan tidak bisa masuk ke tempat suci seperti gereja atau kuil, vampir juga tidak bisa melewati air. Meskipun secara tradisional tidak dianggap sebagai benda keramat, cermin digunakan untuk mengusir vampir dengan cara ditempatkan di depan pintu.Dalam kepercayaan tertentu, vampir tidak punya bayangan. Ciri vampir ini digunakan oleh Bram Stoker dalam Dracula dan menjadi populer di antara para penulis dan pembuat film.
 Membunuh vampir

Cara yang digunakan untuk membunuh vampir
Cara yang digunakan untuk membunuh vampir sangat bervarisi dan sebagian besar berasal dari budaya Slavia selatan. Di Rusia dan negara-negara Baltik, digunakan tanaman Ash,di Serbia digunakan tanaman Hawthorn, dan ek di Silesia. Vampir yang menjadi sasaran ditusuk di bagian jantungnya, meskipun di Rusian dan Jerman utara yang diserang adalah mulutnya sedangkan di bagian timur laut Serbia yang menjadi sasaran adalah perutnya. Menusuk dada vampir adalah suatu cara untuk "mengempiskan" vampir; Cara ini serupa dengan mengubur benda tajam seperti arit sehingga vampir akan tertusuk benda tersebut ketika vampir tersebut membengkak. Pemenggalan sering dilakukan di Jerman dan daerah Slavia barat dengan kepala sang vampir dikubur terpisah dari tubuhnya. Cara ini dilakukan untuk mempercepat perginya roh dari tubuh. Kepala, tubuh, dan pakaian vampir juga dipaku ke tanah agar vampir tersebut tidak bisa bangkit lagi.Orang-orang Gipsi memasukan besi atau jarum ke dalam jantung mayat dan memasang besi di mulut, mata, telinga, dan jari-jari mayat ketika penguburan. Mereka juga memasukan tanaman Hawthorn ke dalam kaus kaki mayat. Dalam suatu penguburan pada abad ke-16 di dekat Venice, sebuah batu bata dimasukkan ke dalam mulut mayat seorang perempuan. Para arkeolog yang menemukan hal ini pada tahun 2006 menyatakan bahwa ini adalah ritual pembunuhan vampir. Cara-cara yang lainnya adalah dengan menuangkan air mendidih di atas makam atau membakar mayat sampai menjadi abu. Di Balkan, vampir juga bisa dibunuh dengan ditembak, ditenggelamkan, diulangi penguburannya, diperciki air suci, atau dengan eksorsisme. Di Romania, bawang putih ditaruh di mulut mayat dan pada abad ke-19 dilakukan penembakan pada peti mati untuk mencegah munculnya vampir. Dalam kasus tertentu, tubuh vampir dipotong-potong dan dibakar. Di daerah Sakson di Jerman, buah lemon ditaruh di mulut mayat yang dicurigai sebagai vampir.
Bagaimana Pandangan manusia terhadap vampire?
Menombak Korban

Beberapa sumber keliru melacak asal-usul vampire pada seorang pangeran Romania, Vlad Tepes (1431-1476), yang berjuang untuk kemerdekaan dari Kekaisaran Ottoman. Walau bisa dibilang caranya sangat brutal dan sadis (contohnya ia membunuh musuh-musuhnya dengan menusukkan tombak sedikit demi sedikit, menarik keluar isi perut mereka, memotong-motong badan mereka, membakar mereka, dan lainnya), hal-hal tersebut memang lazim semasa perang di zaman itu.

Teknik-teknik yang sama juga dipakai oleh Gereja Katolik dan para penguasa lainnya di abad pertengahan untuk menyiksa dan membunuh musuh.

Bram Stoker (Dracula) juga telah memasukkan aspek-aspek dari Vlad Tepes ke dalam tokoh Dracula dalam karyanya. Walau Tepes memang juga memengaruhi gambaran fiksi dari vampire masa kini, akar vampire sesungguhnya memiliki asal yang berbeda. Dari segi kebudayaan, vampire adalah suatu fenomena yang muncul di seluruh dunia.

Menurut pakar antropologi Paul Barber yang merupakan pengarang buku Vampire, Burial, and Death (vampire, pemakaman, dan kematian), hampir semua kultur memiliki cerita versi lokal yang mirip legenda vampire, dan semuanya “memiliki kemiripan yang mengejutkan pada vampir ala Eropa”, katanya.

Kepercayaan akan adanya vampire berasal dari takhayul dan asumsi yang keliru tentang pembusukan setelah kematian. Catatan penemuan pertama tentang vampire tersebar di Eropa pada abad pertengahan. Cerita-cerita itu semua mengikuti pola yang sama : suatu kenaasan menimpa seseorang, suatu keluarga, atau suatu kota, mungkin karena paceklik yang merusak panen, atau tersebarnya wabah.

Di masa itu, ilmu pengetahuan belum bisa menjelaskan pola cuaca dan teori kuman. Jadi, kesialan apa pun yang tak jelas penyebabnya bisa disalahkan pada vampire. Vampire merupakan jawaban mudah untuk menjelaskan mengapa dari dulu hal buruk bisa terjadi pada orang yang baik.

Mati Tetapi Belum Membusuk

Para penduduk desa menggabungkan keyakinan mereka bahwa ada kutukan yang tengah terjadi di antara 

mereka dan ketakutan mereka terhadap kematian dan orang mati. Dengan begitu, mereka berkesimpulan bahwa mungkin orang-orang yang baru dikuburlah yang bertanggung jawab karena mereka telah bangkit dari kubur untuk berbuat jahat.

Maka dari itu, makam-makam digali, dan para penduduk desa sering kali dikagetkan oleh proses pembusukan yang normal, dan mengira itu fenomena yang supernatural.

Contohnya, walau orang lazimnya berasumsi bahwa mayat akan membusuk segera, bila peti tertutup rapat dan dikubur pada musim dingin, maka pembusukan bisa tertunda beberapa minggu atau bahkan beberapa bulan. Pembusukan usus bisa menyebabkan penggembungan yang mendorong darah ke mulut sehingga mayat itu terlihat seperti baru saja menghisap darah.

Proses ini dipahami betul oleh para dokter dan pengurus pemakaman zaman sekarang. Namun, pada abad pertengahan di Eropa, semua ini merupakan pertanda yang tak bisa disangkal bahwa vampire itu nyata dan menghantui mereka.

Walau vampire “sesungguhnya” telah tidak ada, legenda-legendanya terus memikat dunia. Sepertinya, baik ilmu pengetahuan ataupun tonggak perak tak mempan membunuh mitos vampire.

Pernyataan Orang-Orang

Orang-orang di transyylvania (negara asal mitos vampire), menyatakan kalau vampire itu “exist” (ada). Hal Ini ditujukan pada hari tertentu ketika mereka memasang bawang putih yang ditancapkan di depan pintu pagar rumah penduduk sekitar. Banyak orang bilang kalau vampire itu dari orang mati yang bangkit kembali dalam wujud yg beda banget! Mereka biasanya menjelma menjadi se-ekor kelelawar. Jadi mereka menyatakan kalau Vampir hidup dengan memberi makan pada hakikat kehidupan (umumnya dalam bentuk darah) makhluk hidup, tanpa memperhatikan apakah mereka seseorang yang abadi atau orang yang hidup.




Diberdayakan oleh Blogger.
 

SPARKS FLY Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review